Jumat, 22 Januari 2016

Laporan keuangan dan Indikator Kinerja Perusahaan

Laporan keuangan dan Indikator Kinerja Perusahaan
          M.Hanafi (2002) “Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perushaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan”. Laporan keuangan perusahaan terdiri atas 3, yakni laporan posisi keuangan atau neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Mengenai perusahaan tidak terlepas dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan perusahaan. Laporan keuangan merupakan rapor kenaikan kelas, ada yang naik maupun turun, disitu atasan (pimpinan perusahaan) akan menilai kinerja perusahaan, mendapat laba atau rugi. Laporan keuangan dapat juga dipergunakan untuk menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan.
            Munawir (2004) “laporan keuangan adalah bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan kemajuan (progress report)”. Selain itu, dikatakan bahwa “laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi  antara fakta-fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi (accounting convention and postulate), serta pendapat pribadi. Zaki baridwan (2000) “laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan, dan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan”. Kemudian pengertian didalam standar akuntansi keuangan bahwa laporan keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan. Myer (1992) “laporan keuangan itu adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan.
            Barlian (2003) “kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan dimasa depan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada”. Pimpinan perusahaan atau manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang telah dianalisis, karna hasil tersebut dapat dijadikan sebagai alat dalam pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan datang. Dengan menggunakan analisis rasio berdasarkan data dari laporan keuangan, akan dapat diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai diwaktu-waktu yang lalu, dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik. Hasil analisis historis tersebut sangat penting artinya bagi perbaikan penyusutan rencana yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
            Menurut Robbins (2006) indikator untuk mengukur kinerja ada lima faktor, yaitu kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, dan kemandirian. Anwar prabu mangkunegara (2009) indikator yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan,dan faktor motivasi. Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja perusahaan, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan indikator kinerja. Tujuan penetapan indikator kinerja adalah Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik dan Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key performance indicators (KPI) dapat diartikan sebagai ukuran atau Indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan. Dalam menyusun KPI kita harus sebaiknya menentapkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur (measurable). KPI juga sebaiknya harus dinyatakan secara rinci sehingga menjadi jelas apa yang diukur. Pada sisi lain, biaya untuk mengidentifikasi dan memonitor KPI sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari pengukuran tersebut. Hindari pengukuran yang berlebihan yang tidak banyak memberi nilai tambah.

Daftar Pustaka :
-Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi Jilid II, Alih Bahasa HadayanaPujaatmaka. Jakarta
-Hanafi, M.M. 2003. Analisis LaporanKeuangan.Edisi Revisi. Yogyakarta
-Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya, Bandung
-Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. EdisiKeempat. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta
-Zaki Baridwan. Intermediate Accounting edisi 8. 2004
-inge barlian. 2002. Manajemen keuangan satu. Edisi keempat. jakarta

Kamis, 21 Januari 2016

manajemen sumber daya manusia



MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

          Sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang, karna manusia itu sendiri yang mengendalikannya. Manusia memilih teknologi, manusia yang mencari modal, manusia yang menggunakan dan memeliharanya, disamping manusia dapat menjadi salah satu sumber keunggulan bersaing dan sumber keunggulan bersaing yang awet. Oleh karna itu, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi menjadi suatu hal yang sangat penting.
            Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola faktor produksi lainnya tersebut. Namun, perlu di ingat bahwa sumber daya manusia manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor produksi yang lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan baru yang belum memilii keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang terampil dan ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang. Pengolahan sumber daya manusia inilah yang disebut Manajemen SDM.
            Tujuan akhir dari manajemen sumber daya manusia adalah meningkatkan produktivitas, loyalitas, kepuasan kerja, dan motivasi kerja yang baik dari pegawai. Untuk itu, diluar kegiatan-kegiatan seperti itu, masih banyak yang harus dilakukan seperti peningkatan kualitas kehidupan kerja melalui perubahan struktur kerja, penciptaan komunikasi yang baik, penciptaan disiplin kerja, penanggulangan disiplin kerja, penanggulangan stres kerja, bimbingan dan penyuluhan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta harapan.
Daftar pustaka :
-Hariandja, M.SI. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta

-marwanto, eko. Ringkasan Manajemen Sumber Daya Manusia Antara teori dan Praktek http://www.ekomarwanto.com/2011/10/ringkasan-manajemen-sumber-daya-manusia.html

Rabu, 13 Januari 2016

Manajemen Bisnis dan Bentuk Organisasi

Manajemen Bisnis dan Bentuk Organisasi


           
      Manajemen bisnis merupakan ilmu yang terkait dengan pengaturan, perencangan, dan pengawasan dalam bisnis. Manajemen bisnis ini sangat berguna ketika kita melakukan kegiatan bisnis. Manajemen bisnis sangat diperlukan agar dapat tercapainya tujuan sebuah usaha bisnis sesuai yang diinginkan. Sebuah usaha bisnis diperlukan proses pengaturan agar sebuah usaha tidak sembarangan dan tidak ada munculnya resiko. Bentuk bisnis dalam bentuk kecil pun memerlukan manajemen bisnis. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen bisnis, diantaranya manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen distribusi, dan manajemen finansial. 
        Dalam menjalankan bisnis manajemen sangat memerlukan organisasi. Organisasi adalah suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama dengan manajemen. Organisasi memiliki berbagai macam bentuk. Bentuk-bentuk tersebut yaitu organisasi lini atau garis, fungsional, lini dan staff, fungsional dan garis, matrik, komite. Jadi, keberhasilan perusahaan tergantung pada struktur organisasi yang dianut.

Menejemen Keuangan Perusahaan

Menejemen Keuangan Perusahaan

            Manajemen keuangan perusahaan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian perolahan serta pendistribusian aset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yang dilakukan pada didalam perusahaan pada umumnya berhubungan dengan penentuan keputusan investasi jangka panjang, pendapatan dana untuk pembiayaan investasi tersebut, serta keuangan perusahaan. Dalam manajemen keuangan, perusahaan selalu di asumsikan dalam bentuk perseroan terbatas dan telah terdaftar dalam bursa saham. Direktur keuangan membagi dua bagian yaitu bagian pengaturan dana dan bagian akuntansi. Bidang lain yang  terkait dengan manajemen keuangan adalah manajemen, sistem informasi, akuntansi, dan ekonomi.
            Analisis leverage merupakan suatu alat yang penting bagi seorang manajer keuangan didalam keuangan didalam mengadakan perencanaan. laba perusahaan dan didalam kaitannya untuk memilih pilihan lain sumber dana yang paling baik untuk membelanjai pertumbuhan modal usaha perusahaan sama dengan pertumbuhan perushaan yang diharapkan atau direncanakan untuk tahun-tahun yang akan datang. Laba bersih suatu perushaan ditentukan oleh faktor resiko usaha dan resiko keuangan. Resiko usaha (bussiness risk) merupakan suatu resiko yang berhubungan dengan pendapatan (revenue) serta beban tetap (operating leverage).
            Peran dan tanggung jawab manajer keuangan meliputi perolehan dana, pengumpulan dana, pembayaran utang perusahaan, pengendalian keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan. Secara keseluruhan, dan tanggung jawab utamanya adalah meningkatkan nilai perusahaan atau dengan kata lain bagaimana meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham perushaan. Dengan demikian, manajer keuangan harus berupaya agar laba perusahaan melebihi biaya-biaya yang ditanggungnya. Untuk meningkatkan nilai perusahaan, manajer keuangana harus dapat menjamin bahwa perushaan selalu memiliki cukup dana untuk membiayai aktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa.

Daftar pustaka:
·         - M.fuad, Christin, Nurlela,Sugiarto. 2006. Pengantar bisnis
https://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbd-kC&pg=PA222&dq=manajemen+keuangan+perusahaan&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjJv7mg56bKAhXCI44KHTg5DzMQ6AEINzAF#v=onepage&q=manajemen%20keuangan%20perusahaan&f=false
·         - Sugiono, Arif. 2009. Manajemen Keuangan.
·         - Mardiyanto, Handono. 2008. Intisari Manajemen Keuangan.


Minggu, 10 Januari 2016

Pasar dan manajemen pemasaran


Pasar dan manajemen pemasaran

Pasar pada dasarnya dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antar pembeli dan penjual. Pendapat lain mengatakan bahwa pasar merupakan kelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar sehingga terbentuknya harga. Stanton mengemukakan tentang pasar, yaitu sekumpulan orang yang mempunyai kepuasan dan kemauan untuk berbelanja. Jadi ada tiga faktor yang menunjang terjadinya pasar, yaitu dengan segala keinginannya, daya belinya, dan tingkah laku dalam pembeliannya. Dalam pasar harus ada pemasaran dan manajemen pemasaran, karena kalau tidak ada itu maka pasar tidak akan ada.
 Pemasaran adalah suatu proses manajerial yang membuat individu ataupun kelompok mencapai tujuan. Atau dalam kata lain adalah kegiatan pertukaran atau penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Jadi manajemen pemasaran adalah suatu kegiatan pengaturan secara maksimal fungsi-fungsi pemasaran. Dalam manajemen pemasaran kita mengenal istilah bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah perangkat atau alat pemasaran taktis yang dapat di kendalikan
Bauran pemasaran merupakan perangkat atau alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan berupa produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan agar mendapatkan respon yang diinginkan dalam pasar. Bauran pemasaran meliputi product, price, place, dan promotion (4P). Selain itu dikenal juga (4C), yaitu customer needs and wants, cost to the customer, convenience, dan communication. Selain bauran pemasaran, manajemen pemasaran perlu diperhatikan sigmentasi pasar. Sigmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa ke dalam beberapa segmen.

Daftar pustaka
umar, husein, 2005, Riset Pemasaran dan Perliaku Konsumen.
https://books.google.co.id/books?id=471eLm2dtssC&lpg=PA29&dq=pasar%20dan%20manajemen%20pasar&pg=PA29#v=onepage&q&f=false

Widjajanta, Bambang. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi.
https://books.google.co.id/books?id=gtK9bA1-ASoC&lpg=PP1&hl=id&pg=PP1#v=onepage&q&f=false